Allah Sibuk Mengabulkan Do’a Kita
Kita kadang merasa mudah berputus asa dan putus
harapan. Seakan-akan tidak ada yang bisa menyelesaikan setiap kesulitan
kita. Padahal ada Allah yang setiap saat mendengar do’a setiap
hamba-Nya, walau disampaikan dalam berbagai bahasa, walau semua
makhluk menyampaikan hajat mereka dalam satu waktu. Allah selalu sibuk
mengabulkan do’a-do’a mereka.
Allah Ta’ala berfirman,
Ayat di atas menunjukkan bagaimana kemaha sempurnaan Allah, di mana ia tidak butuh pada makhluk-Nya, malah setiap makhluk yang butuh pada-Nya. Mereka mengeluhkan setiap hajat mereka pada Allah. Mereka menyampaikan urusan mereka dengan lisan dan menunjukkan dengan mereka yang lemah. Sungguh, Allah setiap waktu itu sangat sibuk, yaitu dalam hal mengabulkan do’a hamba-Nya.
Al A’masy, dari Mujahid, dari ‘Ubaid bin ‘Umair berkata, “Setiap harinya Allah benar-benar sibuk, maksudnya adalah sibuk dalam mengabulkan do’a, Dia memberi siapa yang meminta, Dia menolong siapa yang sedang mengalami kesulitan, Dia pun menyembuhkan yang sedang mengalami derita sakit.”
Ibnu Abi Najih berkata, dari Mujahid, ia berkata, “Setiap hari Allah benar-benar sibuk dalam mengabulkan do’a hamba-Nya, Dia melepaskan kesulitan, mengabulkan hajatan orang yang sedang terhimpit (mudhtorr), dan Dia-pun mengampuni dosa.”
Qotadah mengatakan, “Allah sungguh tidak butuh pada penduduk langit dan bumi. Allah menghidupkan dan mematikan, Dia pun dapat mengembangkan suatu yang kecil dan membuat segalanya mudah. Di sisi-Nya hajatan orang sholih dikeluhkan dan aduan mereka ditujukan.”
Dalam tafsir Al Jalalain karya Al Mahalli dan As Suyuthi disebutkan,
Ayat ini menggambarkan bagaimana setiap makhluk hakekatnya amat butuh pada Allah. Namun sungguh sangat disayangkan masih banyak yang merasa butuh pada makhluk, memalingkan ibadah pada makhluk, bahkan mereka meminta pada mayyit yang tiada punya daya apa-apa. Padahal Allah Ta’ala berfirman mengenai orang-orang yang meminta pada selain Allah yang tiada dapat mengabulkan do’a,
Sehingga jika ada yang menyeru pada selain Allah dalam menyampaikan hajatnya, maka sungguh ia tidak memuliakan Allah Yang Maha Ghoni, Maha Kaya lagi Mencukupi segala hajat hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
يَسْأَلُهُ
مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadaNya. Setiap waktu Dia dalam kesibukan” (QS. Ar Rahman: 29).Ayat di atas menunjukkan bagaimana kemaha sempurnaan Allah, di mana ia tidak butuh pada makhluk-Nya, malah setiap makhluk yang butuh pada-Nya. Mereka mengeluhkan setiap hajat mereka pada Allah. Mereka menyampaikan urusan mereka dengan lisan dan menunjukkan dengan mereka yang lemah. Sungguh, Allah setiap waktu itu sangat sibuk, yaitu dalam hal mengabulkan do’a hamba-Nya.
Al A’masy, dari Mujahid, dari ‘Ubaid bin ‘Umair berkata, “Setiap harinya Allah benar-benar sibuk, maksudnya adalah sibuk dalam mengabulkan do’a, Dia memberi siapa yang meminta, Dia menolong siapa yang sedang mengalami kesulitan, Dia pun menyembuhkan yang sedang mengalami derita sakit.”
Ibnu Abi Najih berkata, dari Mujahid, ia berkata, “Setiap hari Allah benar-benar sibuk dalam mengabulkan do’a hamba-Nya, Dia melepaskan kesulitan, mengabulkan hajatan orang yang sedang terhimpit (mudhtorr), dan Dia-pun mengampuni dosa.”
Qotadah mengatakan, “Allah sungguh tidak butuh pada penduduk langit dan bumi. Allah menghidupkan dan mematikan, Dia pun dapat mengembangkan suatu yang kecil dan membuat segalanya mudah. Di sisi-Nya hajatan orang sholih dikeluhkan dan aduan mereka ditujukan.”
Dalam tafsir Al Jalalain karya Al Mahalli dan As Suyuthi disebutkan,
{
يَسْئَلُهُ مَن فِى السموات والأرض } أي بنطق أو حال : ما يحتاجون إليه من
القوّة على العبادة والرزق والمغفرة وغير ذلك { كُلَّ يَوْمٍ } وقت { هُوَ
فِى شَأْنٍ
} أمر يُظهره على وفق ما قدّره في الأزل من إحياء وإماتة وإعزاز وإذلال
وإغناء وإعدام وإجابة داع وإعطاء سائل وغير ذلك .
“Segala
yang berada di langit dan bumi memohon pada Allah dengan lisan dan
keadaan harap mereka. Mereka meminta
hajat untuk dapat kuat dalam ibadah, juga diberikan karunia rizki dan
ampunan Allah, serta hajat lainnya yang diminta. Setiap waktu, Allah
benar-benar tersibukkan dengan segala hal yang Allah Maha Mampu, yaitu
menghidupkan, mematikan, menguatkan, merendahkan,
mencukupkan, membuat tidak ada, mengijabahi setiap do’a yang
dipanjatkan, juga sibuk memberi yang meminta, serta sibuk dengan
berbagai urusan lainnya.”Ayat ini menggambarkan bagaimana setiap makhluk hakekatnya amat butuh pada Allah. Namun sungguh sangat disayangkan masih banyak yang merasa butuh pada makhluk, memalingkan ibadah pada makhluk, bahkan mereka meminta pada mayyit yang tiada punya daya apa-apa. Padahal Allah Ta’ala berfirman mengenai orang-orang yang meminta pada selain Allah yang tiada dapat mengabulkan do’a,
إِنْ
تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا
لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ
بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ (14) يَا أَيُّهَا
النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ
الْحَمِيدُ (15)
“Jika kamu menyeru mereka,
mereka tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka
mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di hari
kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat
memberi keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha
Mengetahui. Hai manusia, kamulah yang berkehendak
kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan
sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir: 14-15).Sehingga jika ada yang menyeru pada selain Allah dalam menyampaikan hajatnya, maka sungguh ia tidak memuliakan Allah Yang Maha Ghoni, Maha Kaya lagi Mencukupi segala hajat hamba-Nya.
Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar